Sepeda motor dituntut untuk bisa dioperasikan atau dijalankan pada
berbagai kondisi jalan. Namun demikian, mesin yang berfungsi sebagai
penggerak utama pada sepeda motor tidak bisa melakukannya dengan baik
apa yang menjadi kebutuhan atau tuntutan kondisi jalan tersebut.
Misalnya pada saat jalanan menanjak, sepeda motor membutuhkan momen
puntir (torsi) yang besar namun kecepatan dan laju sepeda motor menjadi
rendah. Pada saat ini walaupun putaran mesin tinggi karena katup
throttle atau katup gas dibuka penuh namun putaran mesin tersebut harus
diubah menjadi kecepatan atau laju sepeda motor yang rendah. Sedangkan
pada saat sepeda motor berjalan pada jalan yang rata,
kecepatan diperlukan tapi tidak memerlukan torsi yang besar.
Berdasarkan penjelasan tersebut, sepeda motor harus dilengkapi dengan
suatu sistem yang mampu menjembatani antara output mesin (daya dan torsi
mesin) dengan tuntutan kondisi jalan. Sistem ini dinamakan dengan
sistem pemindah tenaga.
Prinsip kerja mesin dan pemindahan tenaga pada sepeda motor adalah sebagai berikut:
Komponen Pemindah Tenaga
Berikut adalah komponen-komponen utama sistem pemindahan tenaga pada sepeda motor:
1. Kopling (Clutch)
Kopling berfungsi meneruskan dan memutuskan putaran dari poros
engkol ke transmisi (persnelling) ketika mulai atau pada saat mesin
akan berhenti atau memindahkan gigi. Umumnya kopling yang digunakan pada
sepeda motor adalah kopling tipe basah dengan plat ganda, artinya kopling dan komponen kopling lainnya terendam dalam minyak pelumas dan terdiri atas beberapa plat kopling. Tipe kopling yang digunakan pada sepeda motor menurut cara kerjanya ada dua jenis yaitu kopling mekanis dan kopling otomatis. Cara melayani kedua jenis kopling ini sewaktu membebaskan (memutuskan) putaran poros engkol sangat berbeda.
2. Transmisi (Gear Box)
Prinsip dasar transmisi adalah bagaimana bisa digunakan untuk mengubah kecepatan putar suatu poros
menjadi kecepatan yang diinginkan untuk tujuan tertentu. Gigi transmisi
berfungsi untuk mengatur tingkat kecepatan dan momen (tenaga putar)
mesin sesuai dengan kondisi yang dialami sepeda motor. Transmisi pada
sepeda motor terbagi menjadi dua yaitu transmisi manual dan transmisi otomatis.
Komponen utama dari gigi transmisi pada sepeda motor terdiri dari
susunan gigi-gigi yang berpasangan yang berbentuk dan menghasilkan
perbandingan gigi-gigi tersebut terpasang. Salah satu pasangan gigi
tersebut berada pada poros utama (main shaft/input shaft) dan pasangan gigi lainnya berada pada poros luar (output shaft/counter shaft).
Jumlah gigi kecepatan yang terpasang pada transmisi tergantung kepada
model dan kegunaan sepeda motor yang bersangkutan. Kalau kita memasukkan
gigi atau mengunci gigi, kita harus menginjak pedal pemindahnya.
Tipe transmisi yang umum digunakan pada sepeda motor adalah tipe
constant mesh, yaitu untuk dapat bekerja transmisi harus menghubungkan
gigi-giginya yang berpasangan. Untuk menghubungkan gigi-gigi tersebut
digunakan garu pemilih gigi atau garpu persnelling (gearchange lever).
3. Penggerak Akhir (Final Drive)
Final drive adalah bagian terakhir dari sistem pemindah tenaga yang memindahkan tenaga mesin ke roda belakang. Final drive
juga berfungsi sebagai gigi pereduksi untuk mengurangi putaran dan
menaikkan momen. Biasanya perbandingan gigi reduksinya berkisar antara
2.5 - 3 berbanding 1 (2.5 atau 3 putaran dari transmisi akan menjadi 1
putaran pada roda belakang).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar